Translate your Languages

Kamis, 07 Juni 2012

My Forever Idol






Hi, namaku Deby Tri Wulandari. Aku sering mengatasnamakan diriku Bie_Triwul. Aku itu penggemar berat bulutangkis, terutama bulutangkis Indonesia. Aku mulai suka bulutangkis sejak tahun 2005 lalu. Idola pertamaku adalah salah satu legenda ganda campuran bulutangkis Indonesia, Nova Widianto. 3 tahun berselang, 2008,  aku di buat terkagum-kagum oleh sosok tunggal putera China, Bao Chunlai. Meski aku penggemar berat bulutangkis, pada tahun 2009 aku menjadi penggemar berat pebalap muda Indonesia, Rio Haryanto. 3 orang itu adalah idolaku yang nggak akan di gantikan oleh yang lain, tapi aku nggak menutup kemungkinan kalau suatu saat aku menjadi penggemar dari atlet lain di bidang yang lain.

NOVA Widianto. Lahir di Klaten, tanggal 10 November 1979, tepatnya Hari Pahlawan. Momen itu cocok banget sama sosok Nova Widianto yang menjadi salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia. Aku biasa memanggil Nova Widianto dengan sebutan PAPA. Karena wajahnya yang berwibawa dan berkharisma, cocok aku jadiin sebagai PAPA-ku. Awal mula aku suka Papa tanggal 13 Juni 2005 ketika Final Indonesia Open 2005. saat itu, Papa yang berpartner dengan Kak Butet, Lilyana Natsir, akan menantang ganda campuran China Zheng Bo dan Gao Ling. Saat itu adalah moment pertamaku nonton bulutangkis sendirian, biasanya sich di temani ayah atau mbakku. Kebetulan saat itu Papa dan Kak Butet kalah rubber, tapi aku akui banget permainan Papa dan Kak Butet luar biasa hebat. Itu yang membuatku terkagum-kagum ama Papa. Apa lagi jump smash nya Papa yang luar biasa menukik. Sejak itu aku penggemar berat Papa. Berbagai gelar Papa persembahkan untuk Indonesia bersama kak Butet. Puncaknya ketika Papa juara Dunia tahun 2007, dan ternyata sebelum aku lihat Papa. Tanggal 9 Maret 2005 tepatnya di ultahku, Papa juga menjuarai Kejuaraan Dunia. Fakta itu yang membuatku bertambah kagum kepada Papa. Apalagi peringkat Papa dan Kak Butet nangkring di peringkat 1 dunia. Luar biasa!!! Papa itu akan tetap ada di hatiku meskipun dia udah jarang main n tampil di tv. Karena nggak ada atlet bulutangkis yang bisa menyamai papa. Papa yang bikin kak Butet sekuat sekarang. I proud to be Nova’s big fans :*

3 tahun berjalan, tepatnya 18 Mei 2008, saat final Thomas Cup di Jakarta. Yang mempertemukan China dengan Korea Selatan. Saat itu aku masih ngefans banget sama Papa, tapi pas tunggal kedua China bertanding, aku ”sempat” lupa sama sosok Papa. Aku kesemsem sama tunggal kedua China saat itu yaitu Bao Chunlai. Bao Chunlai itu lahir Changsa, Hunan Province, 17 Februari 1983. Dia itu ganteng, putih, tinggi, mainnya keren, suka senyum lagi, makanya aku langsung kesemsem sama dia. Apa lagi saat set pertama, dia berjuang habis-habisan melawan tunggal kedua Korea Selatan yaitu Lee Hyun Ill, dan berhasil menang 28-26. sejak game pertama selesai, aku nggak terlalu memperhatikan jalannya game kedua karena aku sudah ”benar-benar” naksir berat sama Bao Chunlai. Hari-hariku selalu diwarnai dengan nama Chunlai. Karena aku ngefans banget sama dia meskipun dia dari China. Karena Chunlai itulah aku menjadi suka pada negara China, dan sejak ngefans sama Bao Chunlai itu juga aku menjadi penggemar berat orang bermata sipit. Karena dalam pikiranku, orang bermata sipit itu keren kayak Bao Chunlai, meskipun kenyataannya wajah mereka nggak mirip sama sekali sama Bao Chunlai.

29 September 2009, saat itu seminggu setelah lebaran. Masih libur gitu dan masih ngefans sama Bao Chunlai. Tapi jam 14.00, saat aku sama adekku nonton TV di salah satu stasiun TV swasta, aku menonton acara yang bintang tamunya adalah pebalap muda Indonesia namanya Rio Haryanto. Nggak begitu jelas sich tentang dia karena TV aku banyak semutnya. Tapi samar-samar aku denger tentang prestasi balap dia yang luar biasa walau umurnya saat itu masih 16 tahun! What? 16 tahun?! Itu yang membuat aku semakin penasaran sama sosok Rio. Sorenya aku browsing di internet tentang dia, ternyata dia itu orang keren dan ganteng abis selain prestasinya yang luar biasa! Dan ternyata Rio itu Chino alias matanya sipit, kan sejak aku ngefans sama Bao Chunlai aku penggemar berat orang mata sipit, nah kebetulan Rio matanya sipit, makin nggak punya alasan deh untuk nggak ngefans sama Rio. Dari ketiga idolaku itu aku paling ling ling ling ngefans sama Rio. Karena, pertama seumuran. Kedua, matanya sipit. Ketiga, prestasinya oke. Lengkap kan? Rio Haryanto lahir di Solo, 22 Januari 1993. Pas pertama kali aku buat akun Facebook, nama akun aku ada unsur Haryanto-nya, meskipun di samar-samarin jadi Haryantri. Tapi akun facebook saat itu PP-nya Bao Chunlai. Hahahaha. Sejak ngefans sama Rio, aku punya banyak temen baru. Di fanspage pendukung Rio, aku ketemu dengan orang-orang yang gokil, suka gila-gilaan, dan aneh kayak aku :D aku sama pendukung Rio yang lain suka banget ngumpul di fanspagenya Rio buat perang, ngerusuh bareng, ngeronda, ngerumpi, dan sebagainya. Sampai akhirnya, tanggal 24 Desember 2009, aku dan temen-temenku meresmikan nama untuk fans Rio yaitu sahabat RIO. Bangga banget jadi salah satu pencetus nama fans Rio. Aku sama sahabat RIO yang lain lumayan deket sama Rio meski lewat facebook. Soalnya Rio sering banget comment wall kita di fanspage itu kalau dia lagi free. Dan hubungan aku dengan sahabat RIO yang lain udah kayak saudara. Makanya kami berterimakasih banget sama Rio. Tapi, seiring bertambah tingginya prestasi Rio, dia jadi jarang ngoment wall kita di fanspagenya. Awalnya para sahabat RIO tetap ngumpul di fanspage Cuma karena gara-gara nggak ada Rio, jadi ada rasa bosan yang hinggap pada diri kami sehingga kami mulai jarang mampir ke fanspage. Di tambah lagi kesibukan para sahabat RIO semakin membuat kami jarang kumpul lagi. Dan akhirnya kami pun benar-benar meninggalkan fanspage itu. Namanya juga penggemar, pasti ada rasa kangen sama idolanya. Aku pun kadang ngintip ke fanspage itu ternyata yang ngehandle bukan Rio lagi tapi admin. Sejak saat itu rasa kagumku ke Rio berkurang tapi saat dia berprestasi, rasa banggaku kembung lagi. :D

Tapi pada dasarnya, 3 idolaku itu tak tergantikan dengan idola lain. Meskipun ada atlet yang lebih oke dari mereka bertiga, aku pasti balik lagi ke mereka bertiga. Rasanya mereka bertiga itu udah jadi bagian dari hidupku. Meskipun prestasi mereka naik turun tapi aku tetap penggemar mereka. Dan aku akan tetap menjadi Deby Widianto Chunlai Haryanto selamanya :*

2 komentar:

  1. aku sukanya ma Rio Haryantonya,,,
    bole minta alamat fp-nya shabat rio ga????

    please kirim ke Lia Lio Sii DioniZer ... :)

    Thanks

    BalasHapus