Translate your Languages

Kamis, 22 November 2012

Renungkan Sebentar ^^

Masih ingat "awal TAHUN 2000an" itu seperti apa? Kita Flashback Sebentar yuk..


*Artis cilik JOSHUA (Di obok-obok), SHERINA (Dia pikir), MEISY (ci-luk-ba), CHIKITA MEDI (kukuku), Susan (Cita-citaku), Tasya (Libur Telah Tiba),dkk
*Baca komik Doraemon, Dragon Ball, Kungfu Boy, Shinchan, atau Conan di kelas sampe disita guru :D
*Rebutan main mesin Dingdong. Kalo yang tajir beli Nintendo, Sega, atau Gameboy buat main game Mario Bross sama Sonic xD
*Ngabisin koinan di Telpon umum atau Wartel, biasanya buat nelfon si Pocil 2921100 xD
*Main Monopoli, Ular Tangga atau Kartu Hologram, Kuartet yg kalah dicoret pake bedak :D
*Maen TAMIYA, baybled, kelereng, karet, sampe lupa waktu, akhirnya Ortu dateng cariin ke tempat Kita maen tamiya
*Beli coklat Ayam Jago sama Wafer coklat merk SUPERMAN, TOP TEN n Makan Jagoan Neon biar lidah nya berubah warna warni =D :p
* Beli cemilan fuji, taro, kenji, paling laku kalo cemilannya ADA HADIAHNYA. XD
* Makan jajanan Mie Anak Mas yg paling ciamiik Jilatin bumbunya sampe abis :D
* Kalo minggu Nonton Chibi Marukochan, Hamtaro, Doraemon, P-Man, Pokemon, Jiraiyya, ninja hatori, Ksatria Baja Hitam dan SaintSeiya, Sama Power Ranger
* Beli sepatu skolah yang di belakangnya ada lampu nyala (PRO ATT) :p
* Ngumpulin TAZOS dari Chiki Chitato, yang banyak punya koleksi bangga :p
* Gosip kalo dulu ada Pulpen narkoba yang wangi banget.
* Ngerasa kurang gaul kalo belum ngisi Diary punya temen "My Biodata" X_X
* Permen karet yang nyusun huruf Y-O-S-A-N dari jaman Nabi Isa ampe sekarang gag ada huruf N nya.. apa lupa diproduksi yak? =)) =))
* Maen petak Umpet,main selodor, main bisek, main banteng sampe gak sadar Udah mau Maghrib.
* Maen Kelereng/Gundu, main karet,main wayang kertas kalo udah banyak dijual ke Temen-temen.
* Gak tau siapa yang Ngajarin, tapi jaman dulu paling seneng kalo ngeledek temen pake Nama Orang Tuanya..

Naaah udaa Senyum² sendirikan??
Jadi inget masa dulu yah... Masa paling Indah dibanding sekarang..
Kasihan yaa adik-adik kita sekrang, masa kanak-kanaknya terenggut dan tersita..
Kecil-kecil udah pake BB, Iphone, Android. Kemana-mana bawa motor bokap, ngerokok & minum-minum biar dibilang Keren n gaul

Just Share..
#[copas edit dari grup ALC]


Read More..

Sabtu, 17 November 2012

Editing Photo ^^

EDITING PHOTO - contohnya with Rio

1. Buka aplikasi Adobe Photoshop 7 (bisa juga pake CS2 dan aplikasi edit yang lain)

2. Klik file-open-pilih foto kamu n foto Rio yg mw d edit. kalo bisa pose nya d sesuaikn,biar kesan nya asli..

3. klik file-new-tentukan panjang dan lebar layer yg akan d pakai..
pastikan mode nya "RGB color" n contens nya "white"

*jika kamu akan memindahkan fotomu k foto Rio, kamu harus memotong fotomu..

4. klik "pen tool" pada tool preset-ikuti garis fotomu hingga garis nya menyatu (pastikan tabel "path" berada d icon "lingkaran garis putus2")

*setelah dipotong,pindah fotomu yg sudah di potong k foto Rio..

5. klik "move tool" pada tool preset-pindahkan fotomu k foto Rio-sesuaikan fotomu dg foto Rio..
*setelah pas dan sesuai..

6. klik minimize pada layer foto Rio yg telah di sesuaikan dg fotomu-klik apply..
*jika suka beri efek sesuai keinginan..

7. klik file-save-ok..

contoh -->  


Read More..

Rabu, 14 November 2012

FANTA ^^



Pagi itu Yuri sedang bersiap berangkat ke sekolah. Buku pelajaran dan alat tulis telah ia masukkan ke dalam tasnya. Lalu ia bergegas menuju ruang makan. Setelah sarapan, tak lupa ia berpamitan kepada mama dan ayahnya. Dan ia pun berangkat ke sekolah menaiki motor kuningnya.
 Namanya Yuri Kurniawan Astaman. Siswa kelas XII di sebuah SMA ternama di kotanya itu cukup populer di kalangan gadis-gadis di sekolahnya. Selain berpostur tinggi, putih, dan ”sedikit” manis, Yuri adalah ketua ekstrakurikuler futsal di sekolahnya. Tak heran banyak orang yang mengenalnya.
Sesampainya di sekolah, Yuri langsung memarkir motor kuningnya di tempat parkir. Saat perjalanan menuju kelasnya, tak sengaja ia berpapasan dengan adik kelasnya.
            
 ”Mas Yuri ya?”, tanya adik kelasnya.
            
Yuri hanya mengernyitkan dahi dan mengingat-ingat apakah ia mengenal cewek tersebut. ”Iya? Siapa ya?”, tanya Yuri akhirnya.
         
”Ribie, Mas. Yang sms Mas tadi malam. Masih ingat kan?”, jawab adik kelasnya yang di ketahui bernama Ribie.
             
Malam sebelumnya memang ada adik kelas yang mengirim pesan pada Yuri. Dan namanya memang Ribie. Dan ternyata bel tanda masuk berbunyi, memaksa Yuri dan Ribie untuk mengakhiri jumpa pertamanya. Dan mereka pun berpisah menuju kelas masing-masing.
***
            
Beberapa hari setelah pertemuan Yuri dengan Ribie, Ribie menjadi sangat sering menghubungi Yuri. Saat itu ujian akhir semester dimulai. Yuri menjadi makhluk paling sibuk saat itu. Yuri menghiasi hari-harinya dengan belajar dan belajar agar dia dapat lulus dengan nilai memuaskan.
            
 Fr : Ribie 
Semangat,mzQ!
            
Begitulah isi sms Ribie sebelum Yuri berangkat ke sekolah untuk menjalani ujian pertamanya. Hanya Ribie yang selalu menyemangati Yuri sebelum memulai ujian. Yuri bersyukur ada orang yang mau secara Cuma-Cuma bersedia menyemangati dan mendoakannya. Tapi dengan semua yang di lakukan Ribie itulah yang membuat mereka semakin dekat.
Beberapa minggu telah berlalu, seluruh ujian telah di lewati Yuri dengan baik. Hingga akhirnya sampailah pada acara ”Lepas Pisah Siswa-Siswi” yang di adakan sekolahnya. Tentunya itu adalah acara terakhir Yuri bertemu dengan teman-teman, guru-guru, dan tentunya adik-adik kelasnya di sekolah.
Saat itu Ribie duduk di kursi paling belakang bersama teman-temannya. Karena merasa bosan, Ribie mengirim pesan untuk Yuri.
            
 Fr : Ribie 
 MzQ dmana?..
            
 Tak lama kemudian Yuri membalas pesan singkat Ribie.
            
 Fr : Yuri
 D dpn ruang guru,dek....
             
Mata Ribie langsung menyusuri kursi-kursi yang ada di depan ruang guru. Namun NIHIL. Tidak ada Yuri disana. Ribie bingung. Di ulanginya sekali lagi mencari sosok Yuri, namun hasilnya sama. Ribie pun mengirim sms lagi kepada Yuri.
            
 Fr : Ribie
 Dmana,mzQ? Koq g da? Ruang guru pintu sbelah mana?
             
Hampir 10 menit berlalu, Yuri tak kunjung membalas sms Ribie. Tak henti-hentinya Ribie mencari sosok Yuri, mungkin terselip di antara kerumunan kakak-kakak kelas XII yang sedang asyik berfoto, tapi tidak ada. Saat sedang mengetik sms untuk menanyakan sekali lagi dimana keberadaan Yuri, tiba-tiba handphone Ribie bergetar. Dan ternayata adalah pesan balasan dari Yuri.
             
Fr : Yuri
 Bngung y?d blakangmu,dek! He
             
Sontak Ribie langsung menoleh ke belakang. Dan di dapatinya Yuri sedang nyengir kuda. Ribie langsung memasang tampang kusut. Tak percaya dengan kenyataan bahwa orang yang di carinya ternyata berada di belakangnya. Lalu Yuri pindah tempat duduk ke samping Ribie yang kebetulan kosong.
            
 ”Maaf, dek. Sengaja buat penasaran. Lagian adek masak nggak denger sich? Kan dari tadi mas ngomong!”, ujar Yuri menjelaskan.
”Adek kan nggak terlalu tahu sama suaranya, Mas. Kan Cuma sekali kita ngomong. Iya kan?”, jawab Ribie sambil nunduk. Saat itu Ribie merasa sangat deg-degan berada di samping Yuri.
”Oh iya ya. Ya sudah ayo kita bicara, biar kamu hafal sama suaranya, Mas! Hahaha.” timpal Yuri sambil tertawa.
             
Suasana hening antara Ribie dan Yuri. Hanya suara band-band sekolah yang sedang bernyanyi yang terdengar. Perasaan canggung masih menggelayuti Ribie. ”Mas, nanti mau kuliah dimana?”, tanya Ribie tiba-tiba.
Yuri pun tampak kaget dengan pertanyaan Ribie yang tiba-tiba itu. ”Ha? Kuliah ya? Dimana ya, Dek?”.
            
 ”Loh? Kok nggak punya rencana sich mau kuliah dimana?!”.
 ”Aku nggak mau kuliah, Dek. Aku mau ikut tes akpol, dek!”, jawab Yuri mantap.
 ”Akpol? Akademi Polisi itu yah, Mas?”, tanya Ribie.
”Iya, Dek. Aku mau jadi Polisi.”, jawab Yuri.
 ”Owh gitu. Wish you luck aja deh, Mas. Kapan tesnya, Mas?”, Tanya Ribie lagi.
 ”InsyaAllah Juni, Dek. Doain yah?”, jawab Yuri.
 ”Pasti donk aku doain. Tapi kalau Juni? Hm.... wah aku sudah ujian belum ya?”, terang Ribie kebingungan.
 ”Sudah kayaknya, Dek. Kalau nggak salah aku tesnya pas lagi ada acara Pegelaran Seni disini, Dek!”, jawab Yuri.
 ”Hah? Berarti mas nggak bisa liat Pegas (Pegelaran Seni)?”, tanya Ribie kaget.
”Nggak bisa kayaknya, Dek! Mudah-mudahan saja tahun ini nggak bisa lihat Pegas. Tapi tahun depan Mas janji bakal lihat!”, jawab Yuri.
  ”Yah... Ya sudah deh nggak apa-apa. Semangat yah, mzQ!!”, terang Ribie bersemangat yang membuat Yuri tertawa. Lalu datanglah kakak kelas lainnya yang di ketahui bernama Arsha. Arsha berbisik kepada Yuri. Yuri hanya mengangguk-angguk. Lalu Arsha pergi meninggalkan Yuri.
 ”Dek, mas tinggal ya? Mas mau kumpul sama anak-anak dulu! Hari terakhir bareng mereka, jadi mau foto-foto dulu! Hahaha! Duluan ya, Dek!”, ujar Yuri seraya tersenyum. Dan Ribie hanya mampu menganggukkan kepala tanpa bersuara. Tak tahu kenapa, Ribie merasa kepergian Yuri saat itu adalah saat paling menyakitkan. Ribie hanya mampu melihat punggung Yuri yang mulai menjauh meninggalkannya. Lalu timbul pertanyaan dalam hati Ribie, ”Akankah kita berjumpa lagi?”. Hampir saja Ribie menangis saat itu tapi Zua membuyarkan lamunan Ribie dan mengajak Ribie kembali ke kelas. Ribie pun meninggalkan tempat itu dan kembali ke kelas.
***

 Hingga pada suatu malam setelah satu bulan acara perpisahan, seperti biasa Ribie dan Yuri sms-an. Tapi malam itu topik pembicaraan mereka sedikit serius.

 Fr : Yuri
 Dek,mz minggu dpn tes.doain yah?
 Fr : Ribie
Iya,mzQ. Tenang ja. Pzti adk doain.dmana tesnya?
Fr : Yuri
 Mksh adk.tesnya d Sby.
Fr : Ribie
Sama sapa ja,mzQ?
Fr : Yuri
Banyak.capek yg mau nulis.He
Fr : Ribie
Hahahah dasar pemalas.oy,jgn lupa doanya,mzQ. Trz ntr kalo d trima,jgn lupa trktir adk.
Fr : Yuri
 Iya,dek.tenang ja.pasti aku trktir.mw mintak apa?
Fr : Ribie
Awas low y?d tunggu!Wish you luck :*
             
Emo yang di tuliskan Ribie sempat mengagetkan Yuri. Yuri pun hanya tersenyum tipis melihat emo dari Ribie. Yuri hanya menanggapi sekilas.
            
 Fr : Yuri
Emonya tuh :D eh gmana skolah tanpa aku?
Fr : Ribie
Huh...sepi! nggak ada yg mw d liat!
             
Yuri hanya bisa tertawa membaca sms balasan Ribie itu. Yuri menyimpulkan bahwa saat dia masih aktif di sekolahnya, Yuri-lah sosok yang menjadi pusat penglihatan Ribie. Tak lama setelah itu, Yuri dan Ribie mengakhiri komunikasinya via sms berhubung hari sudah malam.
***
            
 Satu minggu berlalu. Tidak ada komunikasi yang tercipta antara Yuri dan Ribie. Karena saat itu Yuri dan Ribie sama-sama tengah sibuk. Yuri sibuk dengan tes Akpolnya dan Ribie sibuk mempersiapkan Pergelaran Seni untuk sekolahnya. Hari pertama Pegas dan hari pertama tes Akpol pun dimulai. Ribie dan Yuri sama-sama saling menyemangati.

Fr : Ribie
Semangat bwt tesnya,mzQ! Wish you luck :*
 Fr : Yuri
Mksh ya,adk.moga Pegasnya lancar.
            
 Tak terasa Pegas hari pertama pun telah berakhir. Jam 11 malam Ribie telah sampai di rumahnya. Saat akan tidur, Ribie baru sempat mengecek handphonenya yang sejak tadi pagi di letakkan di tas tanpa di sentuh sedikitpun. Sempat berharap ada pesan dari Yuri, tapi tidak ada satu pun sms yang masuk berasal dari Yuri. Akhirnya Ribie memutuskan untuk tidur dan akan menghubungi Yuri besok pagi.
***
            
 Pagi itu Ribie sudah stanby di sekolahnya lebih awal. Untuk memperbaiki kekurangan di hari pertama Pegas. Tiba-tiba Ribie ingat kepada Yuri. Sejak kemarin ia hanya sekali berkomunikasi dengan Yuri. Dia harus menyemangati Yuri lagi.

 Fr : Ribie
 Gmana tes hari pertamanya,mzQ? Semangat bwt hari kdua y,mzQ!!!
            
 Tapi tidak ada balasan dari Yuri. Hingga 10 menit sebelum acara Pegas dimulai, tetap tidak ada balasan dari Yuri. Ribie berfikir bahwa Yuri tengah fokus pada tesnya, tapi aneh sekali kalau Yuri tidak membalas smsnya sama sekali.
 Saat itu stand kelas Ribie membuka Game PES. Cukup banyak yang mendaftar. Yang berhasil mengalahkan panitia kelas Ribie, maka akan mendapat hadiah pulsa sebesar 5000. Saat Ribie tengah sibuk mendata para calon pemain, tiba-tiba teman-temannya berdeham. “Hm… Hm… Sih… Cie…” ujar teman-teman Ribie yang cukup membuat Ribie kebingungan. Tapi Ribie mengabaikannya dan tetap asyik mendata. Karena teman-temannya tak kunjung berhenti berkicau, akhirnya Ribie pun bertanya, ”Kenapa sich? Rame deh! Ganggu tauk!”.
Lalu Phafa langsung menunjuk ke arah belakang Ribie. Dan lagi-lagi Yuri sedang nyengir kuda di belakangnya. Ribie pun kaget dengan kehadiran Yuri. Sempat dia berfikir bahwa itu hanya halusinasinya tentang  Yuri karena tidak mendapat kabar darinya. Tapi ternyata lelaki yang berdiri di belakangnya itu benar-benar Yuri.
            
 ”Loh? Mas kok disini?”, tanya Ribie.
 ”Aku daftar, dek! Nanti kalau udah aku yang main, sms yah!”, ujar Yuri lalu pergi meninggalkan Ribie.
             
Ribie pun minta bantuan Phafa untuk menggantikannya dalam mendata para pemain yang ingin bermain. Namun saat Ribie akan menemui Yuri, Yuri sudah hilang dari pandangan. Saat akan menghubungi Yuri, ternyata handphonenya ada di tas dan tasnya ada di stand. Saat akan kembali ke stand untuk mengambil handphone, Ribie bertemu dengan Yana. Ribie tahu bahwa kekasih Yana juga ikut tes akpol bersama Yuri. ”Yan, gimana tes akpolnya Mas Teguh (pacar Yana)?”, tanya Ribie.
 ”Alhamdulillah lulus, Bie. Kenapa?”, jawab Yana.
  ”Syukur deh. Tahu mas Yuri? Dia lulus nggak?”, tanya Ribie.
”Kemarin itu tes kesehatan, Bie. Nah yang lulus itu Cuma Mas Teguh yang dari SMA sini. Mas Yuri ikut?”, terang Yana dan malah balik bertanya.
 ”Hah? Yang lulus Cuma Mas Teguh? Nggak ada lagi?”, tanya Ribie kaget.
 ”Iya. Semangat yah, Bie. Semoga tahun depan Mas Yuri yang lulus.”, terang Yana. Dengan langkah gontai, Ribie meninggalkan Yana. Ribie benar-benar tidak percaya kalau Mas kesayangannya itu gagal sejak hari pertama. Dan hal yang harus ia lakukan sekarang adalah mencari Yuri dan menyemangatinya.
           
 Fr : Ribie
MzQ dmana?km main nih!
             
Tak lama kemudian Yuri sudah ada di depan stand kelas Ribie. Lalu Ribie mencegat Yuri yang akan masuk stand. “Heh, kok nggak kasih kabar sich?”.
Yuri pun hanya diam. Lalu ia tersenyum tipis, “tahun depan yah, Dek!”.
             
Meski keadaan sedang ramai dan meriah, namun Ribie ingin rasanya menangis melihat ekspresi Yuri. Ribie tak kuasa melihat kekecewaan di wajah Yuri. “semangat yah,mzQ! Tahun depan giliranmu!”, ujar Ribie menyemangati Yuri.
***
            
 Hari itu hari minggu. Yuri dan Ribie memang memiliki kebiasaan jogging setiap hari minggu. Saat itu Yuri dan Ribie janjian akan jogging bersama. Ribie mengatakan akan memberikan sesuatu kepada Yuri. Maka berangkatlah Ribie ke alun-alun sambil membawa barang itu. Sesampainya di alun-alun, Ribie jogging mengelilingi alun-alun berkali-kali sambil mencari sosok Yuri.
Tepat di depan masjid, Yuri menghampiri Ribie. Ribie mengulurkan 2 gantungan kunci yang mirip tapi berbeda. Gantungan kunci couple yang hanya berbeda yang laki-laki bercelana, sedangkan yang perempuan memakai rok.
            
 “Pilih satu, mzQ!”, ujar Ribie sambil memberikan pada Yuri.
            
 Di lihatnya satu persatu oleh Yuri. Di bolak-balik gantungan kunci itu. Dan Yuri memutuskan untuk mengambil gantungan kunci yang laki-laki.
             
”Nih, dek! Aku ngambil yang cowok! Makasih ya!”., ujar Yuri sambil tersenyum.
”MzQ, yang cowok itu namanya FA. Yang cewek itu namanya TA. Kalau di sambung jadi FA n TA. Kalo di baca langsung jadi FANTA. Kan gantungannya mirip kartun di iklan FANTA kan? Di inget ya?”, terang Ribie panjang lebar.
”Owh iya... Namanya FA ya? Oke oke! Aku lari lagi ya? Dadah adek, makasih!”, ujar Yuri dan meninggalkan Ribie.
***

Untuk mengisi waktu luangnya selama setahun menunggu tes Akpol tahun depan, Yuri memutuskan untuk berkuliah di Universitas swasta di kotanya. Yuri mengambil jurusan Administrasi. Tak jauh berbeda dengan Yuri waktu SMA, saat kuliah sosok Yuri menjadi sangat popular di antara mahasiswa-mahasiswi lainnya. Tak ada satu pun gadis yang tak mengenal sosok Yuri. Yuri yang memang tidak merasa tertarik tentang wanita-wanita yang ada di kampusnya itu hanya menanggapi sekilas ketika ada mahasiswi yang mengajaknya makan atau jalan-jalan.
 Hingga 4 bulan setelah Yuri resmi menjadi mahasiswa Universitas di kampus itu, Ribie baru tahu kalau Yuri kuliah. Karena dalam pikiran Ribie, Yuri tidak akan kuliah sesuai kata-katanya saat Acara Perpisahan beberapa waktu lalu. ”Aku nggak mau kuliah, Dek. Aku mau ikut tes akpol, dek!”
Hingga pada akhirnya Ribie mengetahui bahwa Yuri kuliah dari temannya. Ribie kaget dan langsung memarahi Yuri.
            
 Fr : Ribie
Kuliah ya?! Kok g bilang?!
Fr : Yuri
 D ksh tw sapa,dek?
Fr : Ribie
Temanku! Bener tha?
Fr : Yuri
 G tw!He
 Fr : Ribie
Beh? Kok g tw? Ayo yg bener,mzQ!
Fr : Yuri
Apa adex 5yonk.....hi
Fr : Ribie
Km iku kuliah apa ndak,mzQ sayong?! Kalo iya,km iku kuliahnya dmana?!
Fr : Yuri
Dihatimu....hihihi
Fr : Ribie
Beh hahaha >,<
            
Karena Ribie memang dari awal paling tidak bisa marah pada Yuri, maka meski Ribie saat itu sudah marah hingga ubun-ubun maka tetap saja Ribie memaafkan Yuri. Sebab Yuri kalau sudah merajuk takkan ada satu orang pun yang bisa menolak.
***
             
Pada hari minggu sore, Yuri termenung sendirian di kamarnya. Saat itu hatinya sedang galau stadium akhir. Di utak-atik handphonenya, tetapi tidak membuat hatinya tidak galau. Tapi saat ia membuka inboxnya, ada sms dari Ribie beberapa hari lalu yang tidak sempat ia balas. Lalu di balaslah sms Ribie itu.
             
Fr : Yuri
Mav dr kmren gag blz adex,hti lg galau..hi
Fr : Ribie
Hahaha iyo gpp,mzQ.. galau knp?
 Fr : Yuri
Hahahaha.. biasa dex gag pxa pacar adex...:( bole mnta tlong?
Fr : Ribie
Minta tlong apa,mzQ?
 Fr : Yuri
Adex pxa modem kn? D pake g?
Fr : Ribie
 Modem? G tuh!
Fr : Yuri
Bole pinjem g?
Fr : Ribie
Bole donk! Mumpung adk lg ujian,jd modemnya nganggur! Jemput yah!
Fr : Yuri
Okok.... ntar tak jmput yah adex,gmana???
             
Malam harinya setelah Yuri shalat isya’, berkunjunglah Yuri ke rumah Ribie untuk menjemput modem Ribie. Yuri bersama temannya ke rumah Ribie. Sebelum berangkat, Yuri mengirim sms pada Ribie, ”siap2 dex tunggu luar yah”. Lalu Yuri berangkat.
Sesampainya disana, Yuri hanya menunggu Ribie keluar rumah sekitar 3 menit. Kebetulan baju yang di pakai Yuri dan Ribie sama, bermotif belang-belang. Ribie belang-belang hitam-biru, sedangkan Yuri belang-belang hitam-merah.
            
 ”MzQ! Nih modemnya. Buat apa, mzQ?”, tanya Ribie.
”Ada deh! Hahaha pinjem yah adek!”, jawab Yuri.
”Oke. Tau kan cara pakenya?”, tanya Ribie lagi.
 ”Tau donk! Ya sudah, aku pulang yah, adek! Makasih!”, ujar Yuri sambil tersenyum lalu pulang.
***

Sekitar 2 minggu modem Ribie ada pada Yuri. Saat ujian telah berakhir, Ribie berniat menggunakan modem itu untuk refreshing. Maka di tanyakanlah pada Yuri perihal modem itu. Lalu Yuri mengatakan akan mengembalikannya. Namun pengembalian itu terus menerus tertunda karena berbagai alasan. Banyak gangguan yang terjadi ketika Yuri akan mengembalikan modemnya.
Akhirnya pada jum’at siang yang mendung, Yuri berniat benar-benar akan mengembalikan modem itu. Sepulang shalat jum’at dan seselesai makan, Yuri siap berangkat. Tapi ketika baru akan mengeluarkan motornya, gerimis datang. Yuri kebingungan. ”masak mau di tunda lagi? Berapakali dah nggak jadi ngembaliin modem?!”. Yuri pun jadi pusing sendiri. Setelah menunggu beberapa saat, gerimis hilang. Maka Yuri segera memacu motor kuningnya menuju rumah Ribie. Sesampainya di rumah Ribie, Yuri mengirim sms. ”aku di dah di luar adex. Cpet!”.
“Nih, dek! Makasih yah modemnya! Pulsanya nggak aku pake kok! Masih utuh. Hahaha ”, terang Yuri.
”Loh? Kok masih utuh? Terus kamu pinjem modemku buat apa, mzQ?”, tanya Ribie kaget.
”Nggak apa-apa. Cuma pengen pinjem ke kamu aja, dek!”, jawab Yuri.

Jawaban itu membuat Ribie kaget dan membuat Ribie jadi senyum-senyum sendiri. Saat Yuri sedang memutar sepeda motornya. Ribie melihat FA tergantung menjadi gantungan kunci motor Yuri.

”FA ku tuh!”, ujar Ribie sedikit teriak.
“Busyet! Fa-ku yeh, dek!”, timpal Yuri.
“Oh iya. Hahaha”, jawab Ribie.
“Yaudah. Aku pulang ya? Mendung nih!”, ujar Yuri sambil menghidupkan motornya.
”Iya. Hati-hati di jalan yah, mzQ”, ujar Ribie sebelum Yuri memacu motornya meninggalkan Ribie sendiri di lapangan di Gang-nya itu.
***

Malam minggu itu, Ribie ingin membuat catatan di facebook-nya tentang Yuri. Saat sudah di posting, Ribie memberi tahu Yuri agar Yuri mengecek facebook-nya dan membaca catatan yang sudah di tandai kepadanya. Nama catatannya ”For my special someone, NOW!!!”

Fr : Ribie
mzQ, cek fb! Cepetan!
Fr : Yuri
Nanti aja yah adk.mz lg otw nie!
Fr : Ribie
 Mw kmana,mzQ?
 Fr : Yuri
K Sumenep,dek.tanding futsal!
Fr : Ribie
Wah...Hati2 d jlan yah,mzQ!awas jgn lirak-lirik cwe lain dsana,mzQ!
 Fr : Yuri
Hahaha iya ya.yaudah dlu ya,mz mw siap2 nih!
  
Akhirnya komunikasi antara Yuri dan Ribie kembali terputus. Malam itu menjadi malam menyedihkan bagi Ribie. Tidak ada yang menemani. Ribie hanya bisa menunggu Yuri selesai bertanding dan segera menghubunginya.
 Jam 11 malam Ribie mencoba menghubungi Yuri. Namun tak kunjung di balas oleh Yuri. Ribie berfikir bahwa Yuri belum selesai bertanding. Tapi saat melihat jam yang sudah sangat malam, sangat aneh kalau misalnya pertandingan belum selesai. Tapi setengah jam kemudian Yuri baru membalas sms Ribie.

Fr : Yuri
Baru selesai main nie,dek!baru selesai ganti baju jg!tidor?
Fr : Ribie
Blm.kok mlm bgtz,mzQ?gmana?menang?
Fr : Yuri
Menang donk!aku ngegolin loh!
Fr : Ribie
Sombong :p udah makan?
Fr : Yuri
Nah kebetulan ini mau makan.yaudah sana adk tidor dluan!
Fr : Ribie
G mw!
Fr : Yuri
Yowes aku tinggal makan loh!
Fr : Ribie
Huh...ywdh adk tidor!
            
 Rasa kecewa menggelayuti Ribie. Yuri tidak sedikit pun menyindir tentang catatan facebook yang di buatnya. Tapi mungkin memang Yuri belum sempat membuka facebook. Ribie pun tidur. Tapi tepat jam 12 malam, Yuri mengirim sms pada Ribie.

Fr : Yuri
Mkasih y udah sayang aku!
***
Pagi harinya Ribie kaget setelah membaca sms Yuri semalam. Antara percaya dan tidak percaya. Perasaan senang menggelayuti hati Ribie. Tanpa menunggu lama, Ribie langsung mengecek akun facebook-nya. Ternyata ada notification bahwa Yuri mengomentari catatannya.
Yuri Kurniawan Astaman : realita apa karangan ini, dek? Hahaha.”, komentar Yuri.

 Ribie pun langsung mengomentari, ”realita donk! Kan dulu adek benci banget sama, mzQ. Tapi sekarang nggak karena sekarang adek sayang sama kamu, mzQ!”.
Setelah itu banyak teman-teman Ribie maupun Yuri yang mengomentari catatan Ribie. Kebanyakan dari komentar mereka adalah mengolok-olok kedekatan Ribie dan Yuri. Sejak itu mulai tersiar gosip kedekatan Ribie dan Yuri ke depan umum. Tapi karena gosip yang beredar itulah yang membuat hubungan antara Yuri dan Ribie sedikit demi sedikit mulai menjauh. Yuri sendiri mulai mengacuhkan sms Ribie. Namun sesekali Yuri membalas saat ia benar-benar sedang tidak ada urusan.
***

2 bulan telah berlalu. Hubungan Yuri dan Ribie semakin hari semakin jauh saja. Namun Yuri tidak langsung meninggalkan Ribie begitu saja. Yuri tetap bersikap ramah kepada Ribie, meski tak seramah dulu. Hingga pada akhirnya tidak ada kabar apapun dari Yuri. Ribie tampak kebingungan. Ribie mencoba menghubungi teman Yuri dan berharap mendapatkan informasi tentang Yuri. Hingga akhirnya Ribie mendapatkan informasi dari Malik.
Fr : Ribie
Mz,mzQ sekarang dmana?
Fr : Malik
Mw tes dy,dek!
Fr : Ribie
Tes apa,mz? Dimana?
Fr : Malik
Tes scaba,dek! D Bengkulu.
             
Di Bengkulu? Ribie kaget dan tak percaya tentang berita itu. Memang Yuri beberapa hari ini benar-benar tidak dapat di hubungi. Mungkin karena sedang berada di Bengkulu dan sedang mengikuti tes Scaba itulah Yuri tidak dapat dihubungi. Ribie pun akhirnya pasrah dan hanya dapat berdoa untuk kesuksesan Yuri. Siang dan malam Ribie memasukkan nama Yuri dalam daftar do’anya. Hingga pada jum’at siang, Ribie mencoba mengirim sms pada Yuri.
            
 Fr : Ribie
 mzQ..
 Fr : Yuri
Apa dek???
             
Sontak hati Ribie senang luar biasa. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain mendapat balasan dari Yuri yang selama ini menghilang dari peredaran.
            
 Fr : Ribie
mzQ sekarang dimana?
Fr : Yuri
Adek udah tw kok!
Fr : Ribie
Jadi bener tha? Kok jauh banget sich,mzQ? Semangat ya? Semoga lulus! Wish you luck :’(
Fr : Yuri
Mksh adk.. doain yah : )
Setelah itu Yuri kembali tak membalas sms dari Ribie. Ribie memaklumi. Ribie mengerti tentang kesibukan Yuri. Ribie hanya bisa mendoakan Yuri. Berminggu-minggu Yuri tak membalas sms dan memberi kabar pada Ribie. Ribie pun tak kuasa menahan diri untuk mengetahui kabar tentang Yuri. Ribie pun mencoba menghubungi Malik, tapi tak di balas. Tanpa babibu, Ribie mencoba menghubungi teman Yuri lainnya yaitu Arsha.
            
“Mas, Mas Yuri sekarang lagi tes ya?”, tanya Ribie pada Arsha.
”Iya, Dek. Tes Caba di Surabaya!”, jawab Arsha yang seketika membuat Ribie kaget. Setahu Ribie, Yuri mengikuti tes Scaba di Bengkulu. Bukan di Surabaya.
”Di Surabaya? Owh... Sampai kapan?”, tanya Ribie sambil mencoba menutupi dirinya yang tengah kaget.
”Nggak tahu, Dek. Sekarang saja masih tes tahap kedua. Tes keseluruhan ada 5 tahap.”, terang Arsha.
 ”Owh gitu ya, Mas. Ya sudah, makasih ya infonya.”, ujar Ribie sambil meninggalkan Arsha.
            
Ribie pun sedikit sedih kenapa Yuri menyembunyikan semua ini. Apa yang salah? Toh Ribie akan tetap mendoakan Yuri setulus hatinya. Tapi sayangnya Ribie tak mampu kecewa pada Yuri, Yuri tetaplah orang yang mampu membuat hatinya luluh meski hatinya marah sekalipun.
***

Hingga satu bulan pun berlalu. Bulan Maret, tanggal 6 maret adalah pengumuman tes Scaba yang diikuti Yuri. Perasaan dag-dig-dug menggelayuti hati Yuri. Yuri berharap akan lulus dan dapat membahagiakan ayah dan mamanya.
Jam 12 malam Yuri menunggu pengumuman. Bersama dengan yang lainnya. Yuri tak henti-hentinya berkomat-kamit memanjatkan do’a. Ribie yang tahu bahwa hari itu adalah pengumuman Yuri pun juga merasa gelisah. Ribie menunggu kabar via facebook dan sms dari Yuri. Jarum panjang jam sudah menunjukkan jam 00.23, tapi tak ada kabar. Tiba-tiba ada sms masuk. Langsung Ribie membukanya dan membaca dengan seksama. Jantung Ribie pun cenat-cenut. Ternyata sms promosi dari operator, bukan dari Yuri. Tepat jam 00.43 WIB, akhirnya ada sms dari Yuri. 

Fr : Yuri
Adek,alhamdulillah aku lulus tes Scaba!Makasih bwt doanya selama nie ya? : ) 

Membaca sms Yuri itu sontak Ribie langsung sujud syukur dan menangis terharu. Akhirnya impian Mas kesayangannya itu terwujud. Tak henti-hentinya Ribie mengucap syukur kepada Allah. 

Fr : Ribie
Sungguan mzQ? Alhamdulillah. Sama2,mzQ. :’)
Fr : Yuri
Iyah,adek.
Fr : Ribie
Trz gmana?kapan pendidikan?
 Fr : Yuri
InsyaAllah tgl 9,dek.besok aku pulang,lusanya aku balik k Sby!
Fr : Ribie
 Bsk pulang? Ye \^^/ tp tgl 8 pulangnya jamber?
Fr : Yuri
Sore gitu  insyaAllah.ywdh y,aku mw kasih kbar k yg lain dlu.mksh adk : )
Ribie pun akhirnya mengakhiri sms-annya itu dan dapat tidur dengan senyum yang mengembang.
***

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Ribie langsung berkeliling kota mencari kado ulangtahun untuk Yuri. Kebetulan tanggal 8 Maret adalah hari ulangtahun Yuri. Dengan ditemani kakak sepupunya, Ribie membeli beberapa barang untuk Yuri. Barang itu lalu di bungkus secantik mungkin. Dan bersiap keesokannya akan di berikan kepada Yuri. Pada hari itu, 7 maret, Ribie sengaja tidak menghubungi Yuri karena Yuri mengatakan tengah sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan di bawanya selama pendidikan.
Keesokan harinya, 8 Maret adalah hari ulangtahun Yuri. Tepat jam 00.00 WIB Ribie mengucapkan selamat ulangtahun untuk Yuri.

Fr : Ribie
Happy bday,,mzQ..Gbu n wyatb : )
             
Namun Yuri membalas sms itu jam 06.00 WIB.
             
Fr : Yuri
Makasih ya adk.mz jam stengah4 berangkat k Sby.bsk pendidikan d mulai.doain aku yah!
 Fr : Ribie
 Stengah4?! Berangkat naik apa,mzQ?
Fr : Yuri
Naik bis,dek.ywdh aku makan dlu ya?
            
 Saat itu Ribie yang sedang ada di sekolah pun nampak gelisah. Hari kamis, sekolah Ribie pulang jam 14.55 WIB. Ribie sangat ingin pulang, kalau bisa ia ingin izin pulang lebih awal. Saat bel tanda usai berbunyi, Ribie langsung bergegas pulang. Ternyata motor Ribie terhalang motor temannya. Alhasil ia harus menunggu temannya itu. Tapi temannya itu tak kunjung pulang. Maka di datangi temannya itu untuk segera memindah motornya. Setelah berhasil mengeluarkan motornya, Ribie langsung menuju rumah Yuri sebelum semuanya terlambat. 15.03 WIB.
            
 Fr : Ribie
MzQ dmana?
 Fr : Yuri
D trminal,dek.knp?
             
15.09 WIB. Terminal? Ribie langsung berangkat menuju terminal. Jarak antara rumah Yuri dan terminal cukup jauh. Apa lagi jalanan menuju terminal sangat rusak jadi tidak bisa memacu motor terlalu kencang. Waktu rasanya berjalan sangat cepat namun Ribie tidak kunjung sampai ke terminal. Ribie sempat melirik arloji hitamnya, waktu menunjukkan kurang 14 menit lagi  menuju jam 15.30 WIB. Dan akhirnya Ribie sampai di terminal. Langsung di cari sosok Yuri di terminal. Dan Yuri pun ternyata sudah mengetahui kedatangan Ribie.
             
“Dek, ngapain kamu disini? Nggak sekolah?”, tanya Yuri sambil saat Ribie suah berada di dekatnya.

Ribie tampak ngos-ngosan. Sambil mengatur laju nafasnya, Ribie berjalan ke arah Yuri. “Happy bday, mzQ!”, ujar Ribie ngos-ngosan sambil memberikan bungkusan kado yang telah disiapkannya.

 “Hah? Wah makasih yah, dek. Nggak usah repot-repot. Gimana nih aku ngebalesnya? Nanti ya kalo aku pulang pendidikan!”, terang Yuri.
 ”Nggak usah nggak apa-apa kok. Nggak terlalu istimewa.” ujar Ribie masih sambil ngos-ngosan.
”Aku buka ya? Pengen tahu nih apa isinya”, ujar Yuri sambil membuka bingkisan kado dari Ribie. Dan Yuri pun kaget melihat isinya.
”Hahaha makasih yah, adek! Bagus loh!”, ujar Yuri sambil melihat isinya.
”Maaf Cuma kecil-kecilan, mzQ!”, jawab Ribie pelan.
 ”Beh? Nggak apa-apa! Aku malah makasih banget sama kamu! Eh ada suratnya! Hm... aku baca nanti saja di bis yah”, jawab Yuri.
 “Iya, Mas. Terserah di baca dimana!”, ujar Ribie lagi.
“Mas, yang mau berangkat wah! Cepet!”, ujar Zilo, adik Yuri, secara tiba-tiba.
 ”Owh iya iya. Hm... adek, kadonya aku titipin ke mama dulu ya? Nggak apa-apa kan? Nanti pas pulang pendidikan pasti aku pakai kok! Ya sudah aku berangkat yah? Jangan nakal! Belajar yang rajin!,”, terang Yuri sambil memegang kepala Ribie. Lalu Yuri memberikan kado pemberian Ribie kepada mamanya. Lalu ia berpamitan kepada mama, ayah, dan adiknya. Saat akan naik bis, Yuri sempat melambaikan tangan pada Ribie. Setelah itu bis membawa Yuri pergi dan tinggallah Ribie sendiri.
***
             
Saat perjalanan menuju Surabaya, Yuri ingat akan surat dari Ribie. Dia pun mulai membacanya dengan seksama.

To : mzQ Yuri
Happy bday. Gbu n wyatb : )
Semoga apa yg mzQ inginkan dan cita-citakan bisa tercapai n terkabul serta membawa kebarokahan. Amien (^/\^)
 Semoga mzQ menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tapi, sebelumnya maaf, mzQ. Mungkin aku lancang, aku Cuma ingin menyampaikan sesuatu. Hm…. “Maaf, Aku mencintaimu”.
Maaf, aku Cuma ingin menyampaikan apa yang selama ini aku pendam. Aku menyampaikan perasaanku ini karena aku takut sepulangnya kamu dari pendidikan, aku takut kamu tidak mengenalku seperti dulu. Aku takut kamu melupakan semua tentang aku.
Tapi aku tetap berharap kamu akan mengingatku seperti dulu.
Terimakasih. Ku tunggu kepulanganmu, mzQ..
I will miss you :’)
           
            Setelah membaca surat itu jantung Yuri berdegup kencang. Yuri tak pernah menyangka bahwa adik kelasnya itu menaruh hati kepadanya. Namun Yuri tidak dapat melarang. Yuri pun berjanji akan pulang dan akan tetap mengenalnya.
***
            
Sekitar jam 18.43 WIB, Yuri sampai di Surabaya. Sebelum besok menjalani pendidikan, hari ini dia akan menginap di rumah pamannya. Yuri masih mengecek barang-barangnya, takut-takut ada barang yang tertinggal.
Hari itu waktu berjalan begitu cepat. Jam dinding kamar menunjukkan pukul 23.57 WIB. Yuri tak dapat tidur. Dia tidak sabar untuk segera menjalani proses pendidikan besok. Lalu Yuri mencoba membuka akun facebooknya. Hari ini dia ulangtahun, pasti banyak teman-temannya yang mengirim wall kepadanya. Benar saja. Kurang lebih 60-an teman Yuri mengucapkan selamat ulangtahun kepadanya. Yuri pun hanya menulis status, ”terimakasih sudah mendoakan aku. Maaf g bisa balas satu persatu. Bsk aku pendidikan,selama 6bln g akan brtemu kalian. Aku pasti merindukan kalian.”
Saat akan menutup akun facebooknya, di laman Beranda tertera ”Ribie Wulandari sedang berulangtahun”. Yuri kaget. Yuri ingat bahwa tanggal ulangtahunnya dan ulangtahun Ribie hanya berbeda 1 hari. Yuri kebingungan. Apa yang harus dia lakukan? Jam menunjukkan lewat jam 00.00 WIB. Ribie pasti sudah tidur. Yuri pun langsung menutup akun facebooknya dan mengetik sms untuk Ribie. 

Fr : Yuri
Happy bday,adek. Gbu n wyatb. Aku pasti akan mengingat adek sepulang pendidikan nanti : ) Hm… lain kali jangan mencintaiku lagi y? : ) 

Setelah mengirim sms itu, Yuri mematikan handphonenya. Dan dia akan menghidupkannya kembali 6 bulan lagi.
***
Keesokannya Ribie membaca sms Yuri. Hati Ribie perih membaca kalimat terakhir yang di kirim Yuri untuknya. Ribie langsung membalas sms Yuri. Namun gagal. Karena handphone Yuri memang sudah di nonaktifkan.
Perasaan galau menghiasi hari-hari Ribie tanpa kehadiran Yuri. Ribie tetap mendoakan Yuri di setiap shalatnya. Waktu rasanya bergulir sangat lambat untuk waktu 6 bulan saja. Namun Ribie akan tetap menunggu kepulangan Yuri 6 bulan lagi.
***
6 bulan telah berlalu, Yuri akhirnya selesai menjalani pendidikannya. Kabar kepulangan pun langsung tersebar hingga ke telinga Ribie. Ribie sangat senang dengan berita itu. Akhirnya saat yang paling di tunggu datang juga.
Keesokannya ada berita kalau ternyata akan ada sosialisasi untuk siswa kelas XII tentang Sekolah Calon Bintara. Kelas Ribie pun ikut serta dalam sosialiasi itu. Sosialiasi itu di lakukan oleh kakak kelasnya yang baru saja menyelesaikan pendidikan Scaba. Ribie sangat bahagia dan antusias dalam sosialisasi itu. Karena ia akan segera bertemu dengan Mas kesayangannya. Benar saja, ada Yuri disana. Dengan gagah dan tegapnya, Yuri menyampaikan sosialisasi. Tak banyak yang berubah dari sosok Yuri, hanya Yuri terlihat lebih coklat kulitnya, lebih kurus badannya, dan rambutnya lebih tipis. Sangat gagah. Tak heran jika Ribie tidak mendengarkan sosialisasi dengan seksama tapi malah memandang Yuri yang terlihat sempurna dimatanya.
Seselesai sosialisasi, Ribie hendak menghampiri Yuri. Tapi Yuri malah terlebih dahulu hilang dari pandangan. Ternyata Yuri menuju kantor guru untuk sekedar bersalaman dengan para guru. Ribie pun menunggu di depan pintu ruang guru. Tak kunjung datang, ternyata Ribie menangkap sosok Yuri keluar kantor lewat pintu yang satunya dan langsung naik ke mobil dan pergi.
Gagal rencana Ribie untuk sekedar bersua dengan Yuri. Namun dia tidak putus asa. Dikabarkan Yuri akan ada disini hingga seminggu ke depan.
Hari minggu adalah hari yang paling di tunggu-tunggu Ribie. Biasanya setiap hari minggu Ribie jogging ke alun-alun kota, sama seperti yang di lakukan Yuri dulu sebelum pendidikan. Ribie berharap Yuri akan jogging di alun-alun hari ini. Benar saja Yuri jogging tapi kini ia jogging bersama teman-temannya. Karena tidak kuasa mengejar Yuri yang larinya sangat cepat, maka Ribie menunggu Yuri di depan stand Car Free day. Tak lama kemudian Yuri lewat di depan Ribie. Ribie langsung mengejar Yuri.
           
 ”MzQ!!!!!!!! Mz Yuri?!  Hei! Kapan pulang?”, tanya Ribie setelah berhasil mengejar Yuri.
 ”Eh iya. Kemarin baru nyampe sini, dek!”, jawab Yuri sambil tersenyum tapi Yuri langsung meninggalkan Ribie.
            
Sontak Ribie kaget dengan tingkah Yuri itu. Dugaan Ribie benar, Yuri berubah. Perasaan kecewa yang teramat sangat menghantui diri Ribie. Dia tidak habis pikir tentang perubahan sikap Yuri. Namun ia tidak ingin menyerah.
Sorenya Ribie di beritahu oleh Arsha bahwa ada acara bersama Yuri di sebuah rumah makan. Lalu Ribie pergi ke rumah makan itu bersama temannya, Zua. Sesampainya disana ternyata Yuri belum datang, ada Arsha.

”Yurinya belum datang, Bie. Tunggu saja disini!”, ujar Arsha.
”Iya, Mas. Memangnya ada acara apa, Mas?”, tanya Ribie.
”Biasa Cuma kumpul-kumpul gitu. Kan dia susah yang mau kumpul, jadi mumpung disini di ajak ngumpul deh!”, jawab Arsha.
”Nggak ganggu, Mas?”, tanya Ribie lagi.
”Nggak kok. Aku sudah bilang sama yang lain. Kita ngerti lah. Eh itu Yuri datang!”, ujar Arsha sambil menunjuk Yuri yang baru datang.

Yuri datang dengan motor kuningnya. Setelah memarkir motornya, Yuri menuju teman-temannya yang sudah menunggu. Lalu Arsha berbisik pada Yuri, tak lama Yuri langsung menoleh kepada Ribie. Lalu dengan raut muka yang aneh, Yuri menghampiri Ribie. Ribie nampak sangat berbahagia. Akhirnya saat yang paling di tunggu datang juga.

”Hi, mzQ! Masih inget aku kan?”, tanya Ribie sambil tersenyum.
”Hm? Ada apa, dek?”, tanya Yuri sepertinya enggan berbicara.
”Gimana kabarnya, mzQ?”, tanya Ribie.
”Baik. Terus?”, tanya Yuri lagi dengan sinis.”Hm... aduh apa ya?”, Ribie pun jadi bingung sendiri. Bingung dengan apa yang harus ia lakukan.

Lalu Yuri berbicara secara tiba-tiba. “Kalo Cuma mau tanya kabar, udah aku jawab kan? Mending adek sekarang pulang aja kalo nggak ada urusan! Aku juga nggak bisa bareng adek. Aku mau kumpul-kumpul sama anak-anak! Kapan lagi aku kumpul sama mereka kalo bukan sekarang?”, ujar Yuri panjang lebar.

”Terus bareng aku kapan?”, tanya Ribie sedih.
”Kapan-kapan. Pulang aja ya? Hati-hati di jalan adek!”, ujar Yuri sambil meninggalkan Ribie dan Zua sendirian.
”Mas Yuri!!! Jangan gitu juga donk!”, ujar Zua marah.
”Terus aku harus gimana? Aku sekarang mau kumpul-kumpul sama teman-temanku! Aku nggak bisa nemenin dia juga kan!”, ujar Yuri dari jarak 3 meter.
”Tapi Mas juga nggak bisa gitu! Mas tau nggak sapa yang nungguin Mas selama 6 bulan? Tau nggak sapa yang belain Mas pas di jelek-jelekin orang? Tau nggak sapa yang ngegalau tiap hari pas inget sama Mas? Dan tau nggak sapa yang selama ini doain Mas? Tau nggak?!!!”, terang Zua panjang lebar.”Tau kok! Dia kan? Yaudah, makasih ya buat semua yang kamu lakukan selama ini, dek!”, ujar Yuri.
”Bukan ucapan makasih yang kayak itu yang dia butuhkan, Mas!”, teriak Zua.
”Terus ucapan terimakasih yang kayak apa? Thank you? Sakalangkong? Gamsahamnida? Atau yang gimana?”, timpal Yuri geram.
”Bukan yang kayak gitu juga, Mas! Nyadar nggak sich kalau Ribie sayang sama, Mas?!”, ujar Zua tak kalah geram.
”Aku nyadar kok! Aku juga sudah bilang sama dia terakhir kali sebelum aku pendidikan! Aku bilang ke dia, lain kali jangan mencintaiku lagi! Salah dia donk! Ngapain masih cinta juga sama aku?!”, terang Yuri panjang lebar.
”Kamu itu yah, Mas!!!!”
”Lagian aku udah kasih waktu 6 bulan ke dia buat ngelupain aku! Masih kurang?! Aku kira cukup!”, terang Yuri.
”Kalo Mas pengen dia ngelupain Mas selamanya, seharusnya Mas nggak usah ke hadapan dia lagi! Nggak usah pulang!”, ujar Zua emosi.
”Yang muncul di hadapan dia itu siapa? Yang nyamperin kesini siapa? Dia kan? Dan lagi, kota ini bukan punya dia! Aku lahir dan besar disini! Jadi aku punya hak buat kesini kapan pun aku mau! Bupati aja nggak ngelarang kok!”, ujar Yuri tak kalah emosi dan kini Yuri benar-benar pergi ninggalin mereka.

Zua dan Ribie kaget dengan reaksi Yuri. Ribie yakin itu bukan Yuri. Tapi itulah Yuri yang sekarang. Zua pun menenangkan Ribie yang tampak shock. ”Jadi itu yang namanya Yuri? Yang selama ini kamu bilang baik, ganteng, lucu, dan bla bla bla?! Udah lah, Bie. Aku kan sudah bilang, dia itu bukan Mas Yuri yang dulu! Dia udah berubah! Ngapain sich masih di pikirin? Kayak nggak ada cowok lain saja!”, ujar Zua.

”Itu bukan Mas Yuri, Zu! Mas Yuri-ku pasti bakal pulang!”, ujar Ribie sedih.
”Dia itu YURI! Mas Yuri yang selama ini kamu bangga-banggakan!”, ujar Zua geram.
”Aku nggak punya alasan untuk nggak membanggakannya pada setiap orang yang aku kenal, Zu. Sekarang aku harus gimana, Zu?”, tanya Ribie pelan.
”Dia itu udah berubah, dia itu udah bohongin kamu! Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan percaya lagi sama dia! Dan yang sekarang harus kamu lakukan adalah pulang! Dan tolong fikirkan baik-baik di rumah.... kamu pilih nungguin Yuri yang Cuma bisa nyakitin kamu karena DIA SUDAH BERUBAH! Atau kamu lupakan dia dan kamu akan bahagia SELAMANYA!!!”, ujar Zua sambil membonceng Ribie dan mengantarkannya pulang.

Akhirnya Ribie memutuskan akan mencoba melupakan Yuri yang selama ini dia tunggu. Yuri yang sekarang bukanlah Yuri yang dulu. Maka Ribie harus melupakan Yuri mulai dari sekarang.
Ribie mencoba melupakan semua kenangan tentang Yuri. Semua sms yang dulu di kirim Yuri kepada Ribie pun di hapus semua. Foto-foto dan video tentang Yuri pun di hapus dari laptop dan flashdisknya. Hanya satu hal yang tidak mampu Ribie buang, gantungan kunci TA. Gantungan kunci yang sama dengan Yuri. Ribie berfikir, ”kalau semisal aku dan mzQ nggak bisa bersama. Biarlah FA dan TA saja yang bersama”, ujar Ribie dalam hati sambil meletakkan TA di tempat yang aman agar tidak di lihatnya setiap hari.
Dan hari itu Ribie memulai perjuangannya melupakan Yuri dan semua kenangan tentang Yuri.
***
Ribie sudah menginjak bulan ujian kelulusan kelas XII. Setiap hari dia sibuk belajar dan belajar. Kini ia tinggal menjalani tes SNMPTN. Ribie ikut tes SNMPTN di salah satu Universitas di ujung timur pulau Jawa. Ribie memilih fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Ribie pun akhirnya di terima di Universitas itu di fakultas kedokteran. Akhirnya Ribie harus hijrah ke kota itu dan membuang semua kenangan yang pernah terjadi di tanah kelahirannya. Tak lupa, Ribie membawa serta TA.
5 tahun telah di lewati Ribie dengan baik dalam menimba ilmu kedokteran. Wisuda sudah terlaksana. Dosen Ribie memberitahukan pada Ribie bahwa ada tawaran untuk magang di salah satu rumah sakit di Bandung. Maka pindahlah Ribie ke Bandung.
Saat hari pertama kerjanya di Bandung, Ribie lewat di salah satu markas Polisi. Ribie jadi teringat Yuri. Saat ini, Ribie tidak tahu dimana Yuri di tugaskan. Sempat terselip harapan Ribie ingin bertemu Yuri, tapi mungkin sangat sulit.
Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun Ribie bekerja di Bandung sebagai dokter. Setiap hari Ribie harus melewati markas Polisi itu dan setiap hari pula Ribie berharap Yuri bekerja disana.
Hingga pada akhirnya Ribie akan pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di terminal dia langsung mencari bis yang menuju ke Surabaya. Ribie duduk sendirian. Beberapa menit sebelum bis berangkat ada pemuda bertopi dan berjaket yang duduk di sampingnya.
            
 ”Maaf, Mas. Itu tas saya!”, ujar Ribie sambil menunjuk tasnya yang diduduki pemuda tadi.
   ”Aduh maaf, mbak! Saya nggak sengaja!”, terang pemuda itu.
 ”Iya nggak apa-apa. Aduh TA sakit ya?”, ujar Ribie sambil mengelus-elus TA.
            
 Dalam perjalanan Ribie nggak bisa tidur karena pemuda bertopi di sampingnya amat sangat mencurigakan. Laki-laki bertopi yang sejak tadi juga tidak tidur. Ribie mulai berfikir yang tidak-tidak. Jangan-jangan pemuda itu ingin mencuri barang Ribie. Maka meski mata Ribie terpejam, tapi sebenarnya dia tidak tidur.
Saat sampai di Semarang, bis Ribie isi bensin. Ribie memanfaatkannya untuk sekedar mencuci muka di kamar mandi. Hingga Ribie kembali ke bis, pemuda itu tetap duduk dan hanya sesekali meminum air mineralnya.

Bis pun melanjutkan perjalanannya. Di tengah jalan akhirnya pemuda itu membuat percakapan. “Mau kemana, mbak?”.
“Ke Surabaya, Mas.”, jawab Ribie singkat.
“Di Bandung kuliah atau kerja?”, tanya pemuda itu lagi.
 “Kerja, Mas!”, jawab Ribie lagi. Tapi pemuda tidak bertanya lagi.
***
             
Saat sampai Surabaya, Ribie langsung mencari bis yang menuju ke Pulau Madura. Di naikinya sebuah bis, ternyata hanya tersisa satu kursi kosong. Dan ternyata di sampingnya ada pemuda yang tadi naik bis bersama Ribie dari Bandung. ”Kayaknya aku jodoh deh sama cowok ini. Dari tadi ketemu mulu!”, ujar Ribie dalam hati.
 Di perjalanan, Ribie melihat tas coklat pemuda itu. Ada tulisan FARIEY. Ribie pun cekikikan sendiri. “Fariey? FA Yuri?”. Namun akhirnya Ribie berhenti tertawa setelah pemuda itu memandangnya dengan tatapan aneh.
            
 “Kenapa, mbak?”, tanya pemuda itu.
”Nggak apa-apa. Namanya mas Fari ya?”, tanya Ribie.
”Iya, mbak! Kenapa?”, jawab pemuda itu mantap.
”Nggak apa-apa. Eh ini kan?”. Ribie kaget melihat gantungan kunci yang di pakai pemuda itu pada tas coklatnya. Gantungan kunci yang sangat mirip FA. Persis malah. Tapi Ribie yakin kalau pemuda itu bukanlah Yuri-nya. ”Pabrik kan nggak mungkin bikin produk Cuma satu! Dulu kan pas beli, nggak Cuma satu gantungan yang kayak FA sama TA!”, ujar Ribie dalam hati.
”Inget sama seseorang ya, Mbak?”, tanya pemuda itu tiba-tiba.
”Ha? Nggak kok! Lucu saja.”, terang Ribie sedikit gelagapan.
”Fariey itu singkatan, mbak! FA Yuri! Nama saya Yuri, saya punya gantungan kunci namanya FA pemberian dari seseorang, mbak! Ini dia gantungan kuncinya. FA itu punya pasangan namanya TA, mbak. TA itu sekarang sama seseorang. Nah karena saya sudah lama nggak ketemu sama dia, jadi saya memutuskan mengubah nama saya agar saya tetap mengingat dia, mbak. Meski tak seperti dulu!”, terang pemuda itu.
”Ha? Jadi.......”
”Tunggu donk, mbak! Saya mau cerita nih. Saya itu sudah bertahun-tahun nungguin dia jemput saya. Tapi dianya nggak datang-datang.”. Tiba-tiba pemuda itu diam. ”Dan sekarang orang itu ada di samping saya loh, mbak! Jemput saya! Dan pulang bersama saya!”, jawab pemuda itu sambil cengengesan.
”Jadi kamu? MzQ?”, tanya Ribie ragu.
”Aduh kurang jelas yah? Aku Yuri! Majikannya FA!”, lalu pemuda itu membuka jaket dan topi yang selama ini menutupi badannya. Dan tertulis dengan jelas nama di dada kiri seragam polisinya, ”YURI KURNIAWAN ASTAMAN”. Dan itulah Yuri-nya yang sejak dulu di carinya. ”Nggak inget ya? Ini kan jaket pemberianmu dulu pas aku ulangtahun. Lupa ya?”, ujar Yuri.
”Kamu kok berubah sich, Mas?”, tanya Ribie dengan suara pelan.
”Aku nggak berubah kok! Aku Cuma nungguin kamu jemput aku ke Bandung! Lama banget sich connect nya, Bu Dokter? Pak Policinya capek nih yang nunggu!”, terang Yuri sambil tertawa.
 ”Hahahaha kamu sich!”, Ribie tak dapat melanjutkan kata-katanya karena hatinya sudah terlanjur terharu.
”Yah mewek! Bu dokter kok cengeng sich! Kayak Pak Polici donk!”, hibur Yuri.
             
Dan akhirnya Ribie dan Yuri bertemu kembali. Ribie dan Yuri menjalin hubungan yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Kini tidak hanya FA n TA yang bersatu, tetapi juga Yuri dan Ribie.
Inilah buah dari sebuah perjuangan, pengorbanan, dan penantian yang panjang dari sosok Ribie. Karena Ribie memiliki keyakinan bahwa semuanya akan indah pada waktunya.
-END-

 


cek note ini :) 
Read More..